Puisi Seni dan Kebudayaan Lampung
Elok Permai Lampungku
By. Susi Alfiyah
Lampungku ...
Pesonanya dengan sejuta macam budaya
Menghidupkan kembali simfoni
Membuat enggan terbang ke pulau tetangga
Lampungku ...
Dimana benang yang ditenun menjadi tapis
Dimana perisai persegi lima menjadi identitas
Dimana seruit menjadi hidangan pelengkap
Dimana keris menjadi senjata pusaka
Dan dimana rumah sesat menjadi pelindung dari derai deras hujan dan terik mahasurya
Menara siger kemilau emas
Kan nampak dari kejauhanpun
Menambah gemerlap kota tercinta ini
Pada keadaan gelap lagi terang benderang
Tarian anggun dengan tapis sebagai busana
Ikut andil pada acara agung
Tinggal sebentar lagi
Jalan mulus penghubung Sumatera dapat dilintasi
Menembus lamanya dalam perjalanan
menghempas padat merayapnya kendaraan
Tinggal sebentar lagi
Dermaga di pelabuhan
Tempat kapal-kapal beristirahat
Dan mendinginkan mesinnya
Kapal-kapal itu
Mempermudah orang-orang yang hendak singgah ke dermaga pulau sebrang
Gedung tinggi naik turun di sudut kota
Lengkap dengan underpass yang sedang dalam pembangunan
Lentera kuning menyinari bypass dimalam hari
Laksana pusat tatasurya disiang hari
Lampungku ...
Bukit hijau mengangkasa
Tiada jeda kearifan
Tepat ditetapkan untuk mengabadikan
Momen yang tak mudah terlupakan
Panorama elok nan tak menjemukan
Bak istana raja dengan sejuta paesan yang dipadupadankan
Mengitari seluruh ruangan dan singgasana
Tak kalah dengan kota besar lainnya
Dengan berjejer pantai di tepian
Jembatan talang biru jadi tujuan
Sudahi penat yang menari dipikiran
Mengusir gundah yang bersarang dalam jiwa
Juga mengikis lelah yang menggerogoti seluruh indera
Gemuruh air terjun yang terdengar dari atas
Ternyata bersembunyi di sebelah goa
Tempat persembunyian binatang malam
Di antara tebing terjal
Meski sukar melaluinya, tetap saja
Jernih airnya memberi kesejukan bagi setiap mata memandang
Ibu krakatau telah mati
Dan melahirkan anak krakatau yang tinggal di sana
Di tengah hamparan samudera biru
Sebagai tanda dari laut Lampung
Destinasi wisata yang baru
Mulai bermunculan juga pula banyak orang tau
Makin permai dengan susunan lokasi
Yang apik nan rapi
Lampungku ...
Akan tetap indah membanggakan
Hingga semesta menggoncang dan meluluhlantahkan alam seisinya
By. Susi Alfiyah
Lampungku ...
Pesonanya dengan sejuta macam budaya
Menghidupkan kembali simfoni
Membuat enggan terbang ke pulau tetangga
Lampungku ...
Dimana benang yang ditenun menjadi tapis
Dimana perisai persegi lima menjadi identitas
Dimana seruit menjadi hidangan pelengkap
Dimana keris menjadi senjata pusaka
Dan dimana rumah sesat menjadi pelindung dari derai deras hujan dan terik mahasurya
Menara siger kemilau emas
Kan nampak dari kejauhanpun
Menambah gemerlap kota tercinta ini
Pada keadaan gelap lagi terang benderang
Tarian anggun dengan tapis sebagai busana
Ikut andil pada acara agung
Tinggal sebentar lagi
Jalan mulus penghubung Sumatera dapat dilintasi
Menembus lamanya dalam perjalanan
menghempas padat merayapnya kendaraan
Tinggal sebentar lagi
Dermaga di pelabuhan
Tempat kapal-kapal beristirahat
Dan mendinginkan mesinnya
Kapal-kapal itu
Mempermudah orang-orang yang hendak singgah ke dermaga pulau sebrang
Gedung tinggi naik turun di sudut kota
Lengkap dengan underpass yang sedang dalam pembangunan
Lentera kuning menyinari bypass dimalam hari
Laksana pusat tatasurya disiang hari
Lampungku ...
Bukit hijau mengangkasa
Tiada jeda kearifan
Tepat ditetapkan untuk mengabadikan
Momen yang tak mudah terlupakan
Panorama elok nan tak menjemukan
Bak istana raja dengan sejuta paesan yang dipadupadankan
Mengitari seluruh ruangan dan singgasana
Tak kalah dengan kota besar lainnya
Dengan berjejer pantai di tepian
Jembatan talang biru jadi tujuan
Sudahi penat yang menari dipikiran
Mengusir gundah yang bersarang dalam jiwa
Juga mengikis lelah yang menggerogoti seluruh indera
Gemuruh air terjun yang terdengar dari atas
Ternyata bersembunyi di sebelah goa
Tempat persembunyian binatang malam
Di antara tebing terjal
Meski sukar melaluinya, tetap saja
Jernih airnya memberi kesejukan bagi setiap mata memandang
Ibu krakatau telah mati
Dan melahirkan anak krakatau yang tinggal di sana
Di tengah hamparan samudera biru
Sebagai tanda dari laut Lampung
Destinasi wisata yang baru
Mulai bermunculan juga pula banyak orang tau
Makin permai dengan susunan lokasi
Yang apik nan rapi
Lampungku ...
Akan tetap indah membanggakan
Hingga semesta menggoncang dan meluluhlantahkan alam seisinya
Comments
Post a Comment